Saat Barrack Husein Obama resmi dilantik sebagai penghuni baru "Gedung Putih", Banyak orang di Indonesia larut dalam euforia Obama. Hanya karena orang nomor satu di negara nomor satu pula di dunia itu pernah mempunyai rangkaian sejarah hidup di Indonesia. Obama dengan semboyannya yang menjanjikan perubahan wajah Amerika pada dunia seolah membawa angin segar bagi Indonesia, mereka(pendukung Obama di Indonesia) merasa bahwa nantinya Indonesia akan diistimewakan. Tapi benarkah hal tersebut bisa benar-benar terjadi ?
Pada pidato pelantikannya, Obama dengan begitu mantapnya mengatakan Amerika adalah negara terhebat di dunia. Ya..kita tidak dapat memungkiri Amerika sampai saat ini adalah negara terhebat di dunia dengan segala kemajuannya di berbagai bidang baik teknologi, ekonomi, militer, dan kekuatan politiknya. Kesombongan itu belum terlalu mengejutkan, sampai pada akhirnya disebutkan bahwa Amerika menginginkan hubungan yang dilandasi rasa saling menghormati dan menghargai dengan negara-negara muslim. Oh ya ? Tak lama berselang kemudian pada pidato akan kebijakan politik luar negerinya khususnya pada persoalan timteng, Obama sekali lagi begitu mantap dan tegas mengatakan Amerika akan selalu melindungi keamanan di Israel disusul pernyataannya bahwa selama ini masyarakat sipil Israel selalu menjadi korban akan konflik yang terjadi.
Butakah mata pribadi yang sangan dikagumi orang dari berbagai pelosok negara ini ? Tak bisakah ia melihat di pihak manakah lebih banyak korban berjatuhan ? Apakah ia jarang sekali menonton berita sampai tak tahu betapa seringnya Israel menjajah Palestina ? Untuk Israel ia sepenuhnya menyampaikan rasa simpati dan dukungan yang besar sementara untuk Palestina ia merasa kata-kata turut prihatin sudah cukup. Oh Obama wajah Amerika tidak berubah seperti yang kau janjikan, tak lebih ramah dan tak lebih bijaksana pula. Bila orang nomor satu di negara ini ingin memahamkan kami pada pemikiran konflik timteng bukanlah konflik agama, tapi dengan semua pernyataanmu semakin jelas ada unsur diskriminasi agama di dalamnya.
Barrack Husein Obama adalah dilema baru dan tantangan baru. Sekarang ia menyuguhkan langkah yang tidak spektakular seperti pendahulunya Bush . Namun, tidak tertutup kemungkinan kalau pemikirannya akan membuat sebuah konflik terselubung nantinya. Sebuah serangan terselubung, tidak terlihat, dan tidak terasa karena bukanlah fisik yang diserang melainkan pemikiran. Lebih mengerikan bukan ? Beware guys.
Minggu, Januari 25, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran dan kritik akan tulisan ini akan sangat membantu.